Senin, 04 April 2011

Antara Devisa dan Defisit

Saya bukanlah orang yang paham tentang perekonomian, atau bukan orang yang paham juga tentang politik. Saya cuma sekedar sharing pengetahuan tentang devisa dan devisit kepada kalian. Mungkin diantara kalian sudah ada yang tahu arti dari devisa dan devisit. 
Menurut wikipedia nih... (kebetulan saya baru cari di mbah google), devisa adalah semua barang yang digunakan sebagai alat pembayaran internasional. Nah.., devisa itu terdiri dari valuta asing (apa lagi tuh). Oooh.. valuta asing itu adalah mata uang yang dapat diterima hampir semua negara. Contoh: dolar, euro dan emas. Sedang kan defisit (tunggu.. saya cari dim bah google dulu yach..) adalah kekurangan kas Negara karena suatu organisani sepertipemerintah atau swasta melebihi pengeluaran lebih banyak dari pada penghasilannya. Paham anak-anak..?? paham paaaaak!!!
Setelah saya mengetahui makna kedua kata yang mengtereng di judul tulisan ini. Saya jadi ingat dua profesi signifikan yang ada di negeri ini. Yang satu menambah devisa negara dan yang satu lagi membuat defisit negara. Profesi apakah itu..? iya, mereka adalah para TKI yang bekerja diluar negeri. TKI ini menjadi salah satu sumber devisa Negara yang paling besar. Sedangkan yang membuat defisit adalah para mafia-mafia korupsi yang sudah mengakar jauh menghujam ketanah. Bisa jadi orang-orang yang merugikan ini (koruptor) adalah orang-orang berdasi dengan kerja angkat kaki di meja dihiasi interior-interior mewah di ruang ber-AC.
Wah… perbedaan yang benar-benar aneh, dan sama sekali tidak terjangkau oleh pikiran anak-anak SD (iya iya lah.. anak SD mah tugasnya belajar dodol!!). Mengapa ya.. keanehan terus hadir dibumi Indonesia ini?. mungkin memang Indonesia ini unik bin ajaib. Terdiri dari berpulau-pulau, luas dan penuh kekayaan alam. Saking beraneka ragamnya, Indonesia pantas memiliki keunikan bahkan sampai hal devisa dan devisit.
Perbandingan atau perbedaan antara TKI dan para koruptor selain yang saya tuliskan diatas antara lain adalah kerja kerasnya meniba rupiah. TKI yang notabenenya adalah masyarakat yang ekonominya menengah kebawah dan pendidikan yang sangat kurang memadai, kerja kerasnya melebihi orang-orang yang bekerja di kantor. Kadang mereka terkena nasib yang mengenaskan seperti  penganiayaan, penindasan bahkan pelecehan seksual. Inilah yang menjadi hal yang signifikan!
Perjuangan oleh orang-orang penghasil devisa Negara ini, sungguh benar-benar perjuangan. Kalau tidak ada TKI yang bekerja di luar negeri, kemungkinan besar Negara Indonesia ini akan berkurang 30-50% devisa yang masuk ke kas Negara. Ini bisa mempengaruhi faktor ekonomi terutama BBM yang kemudian hari pemerintah menaikan bahan bakar kendaraan dan pajak di Indonesia. Benar-benar sangat berpengaruh yach..?? (Mudah-mudahhan saya benar, soalnya pengetahuan itu, atas dasar logika saya, bukan karena saya pengamat, hehehe)
Coba kita lihat orang yang membuat defisit negara. Entah itu tikus-tikus kantor, kucing-kucing gembong obat-obatan terlarang atau mungkin saja harimau-harimau berpangkat yang menjadi dalang setiap aksi mendefisitkan kas negara. Kerja mereka Cuma ongkang-angking kaki lalu sembunyi, tidak ada keringat yang keluar, bukan yang ditindas malah yang menindas. Bisa jadi orang-orang merugikan negara ini adalah penguasa gelap yang hanya bekerja saat orang-orang bijak lengah tak berdaya.
Yaacch,,, apa boleh buat. Mungkin salah satu penyeimbang agar negara ini masih berdiri tegak diantara negara-negara lain dunia adalah para pahlawan devisa negara itu. Saya sebagai rakyat kecil terus mendukung apa yang menjadi program pemerintah, asalkan baik untuk masyarakat khususnya bidang ketenanga-kerjaan Indonesia. Saya harap pemerintah memberi payung hukum untuk sahabat-sahabat pahlawan di negeri orang sana, agar mereka tenang bekerja dan berjuang demi bertambahnya devisa negara.
Untuk para TKI, selamat bekerja ^_^ dan untuk para mafia koruptor, enyah kau ditelan bumi. Weeek!!!


0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...