Senin, 11 April 2011

Andaikata, Seandainya, Kalau saja, Umpamanya

Judul di atas adalah kata-kata yang mengandung angan-angan. Sebenarnya masih ada lagi, seperti manakala, apabila dan jikalau. Banyak orang menggunakan kata-kata ini jika mereka sedang berangan-angan. Contohnya “Kalau saja aku jadi direktur, tentu aku tidak menganggur.” “Seandainya saja aku punya mobil, tentu tidak aku sekarang di bus ini”. “Umpamanya aku dapat lotre, tentu saja aku tidak kere”.
Banyak sekali impian-impian orang mulai dari harta, pasangan hidup, cita-cita, harapan dan tentunya masa depan. Orang hidup itu tidak lepas dari impian. Sekecil apapun yang ingin dilakukan dan dicapai itu adalah impian. Masa anak-anak adalah baik untuk menanamkan apa cita-cita mereka.
Oke, mari kita telusuri impian kita.
Saya tahu dan kamu pun tahu, apa saja keinginan kita. Yang jelas keinginan itu pantasnya baik untuk diri kita sendiri dan keluarga. Mungkin ada di antara kita yang masih muda-muda, ingin punya penghasilan besar, agar dapat menikah tanpa bantuan orang tua atau memberikan bingkisan kesukaan ibu dirumah. Ada lagi yang lebih asyik, yaitu punya rumah dan kendaraan pribadi.
Berbagai macam impian manusia melintasi pikiran mereka. Kalau saya liat di TV, banyak sekali impian mereka.  Ada yang unik, ada juga yang aneh. Ada pula yang macam-macam. Berbagai impian masuk dalam pikiran mereka untuk selanjutnya terserah mau diapakan impiannya itu, direalisasikan atau tetap hanya menjadi impian.
Impian itu membuat segalanya yang tidak mungkin menjadi mungkin. Lihat saja orang-orang yang berdiri tegak di atas pikiran-pikiran mereka dengan kemampuan impian yang mereka miliki. Orang-orang itu adalah orang-orang yang disebut “Sukses”. Banyak orang menganggap sukses itu bahagia, banyak uang, pendidikan tinggi dan lain sebagainya. Memang benar, sukses adalah bahagia dengan apa yang telah dicapai.
Mengapa dengan impian mereka bisa sukses?. Jawabannya adalah karena orang sukses bisa mengolah impian mereka menjadi kenyataan. Sukses tidak semudah mengembalikan tangan. Sukses itu perlu kerja keras dan kerja cerdas, suksek itu perlu berdoa, sukses itu perlu sabar dan ikhlas, sukses itu perlu menerima dan bersyukur.
Impian hanya awal dari kesuksesan, namun awal tidak pernah akan ada akhir jika impian itu hanya menangkring dipikiran kita tanpa berbuat sesuatu yang hebat. Kesuksesan bagaimanapun adalah akhir, dan lebih baik jika cita-cita atau impian itu tidak lain untuk kebaikan diri dan kebaikan umat. Saya punya impian yang bukan terletak dalam pikiran kerana entah kenapa impian itu tidak muncul di pikiran, tapi anehnya impian itu datang dari hati saya.
Saya memang punya impian untuk memperkaya diri, tapi saya akan mengawalinya dengan memperkaya hati dengan kebaikan-kebaikan dan lemah-lembutnya hati.


   

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...