Selasa, 05 April 2011

Luar Biasa Menyentuh

Pagi-pagi seperti biasa saya ingin menonton berita dilayar televisi, namun kali ini entah kenapa saya berhenti di chanel yang menayangkan ceramah. Saya kagum bukan karena isi ceramahnya, biasanya isi ceramah dari ustadz-ustadz tidak jauh dari sabar, ikhlas, syukur, tawakal, iman, fikih. Tapi yang membuat saya kagum itu adalah gaya penyampaian sang ustadz yang terbilang unik dan membuat saya dan para penonton langsung di tempat syuting tertawa.
Beliau (ustad yang ceramah ditelevisi) dengan gaya khasnya, yaitu menggerakan tangan yang kesana kemari, bahkan tangannya diputar-putar hingga 360 derajat kali 3, jalan kesana-kemasi bahkan sambil melompat-lompat… membuat siapa saja yang tidak sengaja melihat pasti tersenyum. Poster tubuh beliau pendek, tidak terlalu putih, gigi sedikit gingsul, berkopiah sederhana berkoko lengan panjang dan bersorban. Dengan lantang beliau berceramah dengan tema yang sudah ditentukan. Namun uniknya, ada beberapa ungkapan-ungkapan praktis dari beliau yang diikuti para pendengar.
Saya pikir, acara ceramah ini hanya dibumbui dengan lelucon-lelucon dari ustad saja. Tapi dan bahkan lebih dari itu… sang ustad ini dapat membuat menangis seluruh penonton yang ada disana. Bagaimana ustad ini membuat nangis para penonton? Saya sendiri jujur saja, saya memang tidak manangis, namun luar biasa hati saya tersentuh dengan apa yang dilakukan ustadz itu. Beliau dengan caranya mendekati para audiens sambil berkata-kata mengenai kesalahan-kesalahan manusia yang ternyata benar-benar salah dan dinyatakan berdosa. Beliau menyentuh hati para audiens dengan suara meweknya yang terus-menerus agar yang mendengar juga ikut mewek.
Benar-benar cara yang tepat… beliau telah menyentuh hati saya. Untung saja saya tidak nonton langsung ditempat syuting, bisa-bisa pipi saya yang kering bisa banjir karena air mata. Para penonton disana menangis, ada juga yang terisak-isak, ada yang tertunduk kaku. Tidak perlu ditanyakan lagi, kenapa mereka menangis seperti itu.
Kita sebagai manusia tidak luput dari apa yang disebut-sebut bahkan ditakuti oleh orang-orang yang merasa suci yaitu berbuat dosa. Dosa yang kita perbuat selama masa hidup kita ini ada yang disadari dan ada juga yang tidak disadari. Yang paling parah adalah saat kita mengetahui bahwa perbuatan yang kita lakukan adalah dosa atau pun dosa besar, tapi masih saja dilakukan bahkan dilakukan dengan bangga.
Dosa itu merugikan diri sendiri, merugikan orang lain, membuat malu keluarga, mencemarkan nama baik dan tentunya tidak disukai Allah. sudah tau perbuatan dosa, tapi mengapa masih saja dilakukan? Inilah yang menjadi momok yang mengherankan. Apakah ‘dosa’ itu sudah menjadi lembut kelakuannya sehingga membuat orang-orang sedikit nekat dan berani melawan?.
Dasar manusia!, atau lebih pantasnya… Dasar binatang!!. Hukum agama sudah kebal dan hukum negara sudah kebal. Yang lebih parah bin kacau adalah hukum itu sudah seperti barang murahan yang bisa diberli dengan uang bahkan harga diri. Ataukah ini yang namanya keadilan..? sehingga uang setara dengan hukum.
Okelah… kalau memang itu biasa-biasa saja. Tapi, bagaimana dengan akhlaq yang diajarkan oleh Nabi? Akhlaq bukan berlaku saat berhadapan dengan atasan yang banyak uangnya atau jabatannya saja, tapi akhlaq kepada orang tua juga.  Ini juga masih menjadi momok dosa besar. Orang-orang lebih takut kepada manusia dengan jabatan dan harta yang banyak dari pada takut kepada Tuhannya. Saat berhadapan dengan boss besar, pakaian rapi berjas berdasi. Sedangkan saat berhadapan dengan Allah (shalat), hanya baju kaos oblong yang dikenakan.
Anak-anak jaman sekarang juga berani membantah dan melawan orang tua. Mau jadi apa generasi sekarang ini?. yacch… semoga semua yang berani melawan dosa baik anak-anak dan orang-orang dewasa, menjadi sadar-sesadar-sadarnya akan takut berbuat dosa.
Dengan kesadaran yang tinggi, sebenarnya ustadz itu (yang ceramah ditelevisi) mengingatkan kita hakikat kehidupan yang harus kita jalani dengan berbuat kebajikan. Terima kasih atas ceramahnya pagi hari ini. saya, kamu dan kalian… isilah hati ini dengan siraman-siraman rohani yang hangat namun teduh. Sehingga.. bagaikan hape yang perlu di chass agar berfungsi kembali hati kita. Amiieen!!!     

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Pakabar sob, masih inget gw ga edi. follow juga diblog saya

Debi Abdullah mengatakan...

baik bro... gw inget kawan selalu.
terima kasih bro atas tips2nya.
tetap semangat, gapai masa depan.

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...