Kenapa ya mereka tidak bersyukur dengan apa yang telah mereka dapatkan? kenapa pula mereka tidak berfikir apa yang mereka perbuat akan menyengsarakan hati mereka? kenapa mereka lupa akan hidup enaknya, sehingga apa yang mereka perbuat ada akibatnya?.
Sungguh saya nggak abis pikir, kenapa?
Masih ingat kah kasus yang menimpa para artis atas kelakuannya mengkonsumsi narkoba? atau kasus penyalahgunaan wewenang keartisannya? Iya, saya sendiri merasa miris... kurang apa mereka? ketenaran sudah!, kelimpahan harta, sudah! apalagi coba?. Mau ini dan itu, mudah. Banyak relasi dan teman-teman, iya. Luar biasa enaknya mereka. Tapi apa..? mereka yang terkena kasus kepolisian malah menjadikan dirinya bulan-bulanan para kurir pena yang haus akan informasi.
Baik, kita sudah paham maksudnya... ini mengenai ‘syukur’ lagi.
Kamu tau kawan? ternyata... kita lebih baik dari mereka. Kita yang hidup sederhana walaupun terkadang banyak kurangnya lantaran mengarungi hidup memang ada sulitnya, kita lebih baik ketimbang orang-orang tenar yang gelisah akibat kelakuannya sendiri. Bahkan kita yang sederhana ini tersenyum melihat ulah para artis konyol itu (maksudnya bertingkah konyol seperti mengkonsumsi narkoba dan lain sebagainya). Sudah enak menjadi artis, eeeh.. malah ketangkap polisi!. Hehehe, saya pun tertawa. Bukan berarti tidak kasihan, tapi saya melihat dari sudut pandang kehidupan. “bodoh sekali mereka.. tidak bersyukur” itu ungkapan hati saya lho.
Kalo saya diberi kesempatan menjadi artis nih, hehehe (sumber: www.ngarep.com) dengan segenap jiwa dan raga, membasmi kemunafikan dan kesengsaraan. Perjuangan menuju puncak itu memang sulit, tapi Insya Allah saya sanggup bersyukur. Walaupun saya artis yang tenar dan ternama, saya akan berbuat kebaikan lebih dan lebih. Itu janji saya!! Yaaah… walaupun Cuma angan-angan (boleh donk berangan-angan, hehehe) tapi enaknya hidup penuh kebaikan. Hati tenang, jiwa tentram, pikiran plong, nafas lega, tangan bisa diatas, kaki berjalan penuh percaya diri, badan tegap, tapi... inget nih, kentut ga boleh smebarangan lohh..!!
Mungkin juga ini adalah sekenario Tuhan untuk dapat dipelajari hikmahnya, tentunya bagi orang-orang yang berfikir. Disaat kemewahan seorang artis yang sedang naik daun misalnya, mereka langsung terpuruk karena ulah mereka sendiri. Ada hikmah, bukan? Iya hikmah, bagi kita orang-orang yang berfikir. Kalo ibu-ibu malah seneng nih.., nggosip artis yang sedang kena kasus, bisa lebih berarti ngegosipnya dari pada cuma buat lampiaskan kecerewetan mulut.
Terus terang nih, saya orang susah, jauh dari orang tua… tapi walaupun susah, saya dapat mandiri, punya teman-teman baik, dapat kekasih yang amat baik. Kesusahan itu tidak pernah saya tampilkan di panggung kehidupan saya. Ketika nggak punya duit, saya senang. Bukan terpaksa lho… ini adalah bentuk syukur. Walaupun syukur itu kata orang susah, tapi saya belajar, berlatih, dan menerapkan syukur itu di dalam hati dan kehidupan saya.
Pernah saya diajak jalan-jalan oleh teman. Saya jujur, bahwa saya nggak punya uang. Akhirnya apa? Dia mau traktir semua perjalanan, dari mulai ongkos sampai pulang, hehehe. Bedakan orang yang nggak tau diri sama yang tau diri ya.? Asalkan intinya jujur. Iya nggak?
Rahasia Tuhan berhak kepada siapa saja. Walaupun mereka yang tenar tapi merana hati… tetap kita sebagai makhluk yang berperasaan wajib mendoakan mereka yang terkena masalah demi terangkatnya kemanusiawian. Kita bisa bersyukur, dan mungkin itu mudah bagi kita. Tapi ingat dan hati-hati, bahwa kesombongan itu juga berdampak negatif dan dapat melenyapkan kehidupan istimewa yang telah diberikan Tuhan.
Untuk itu, sebenarnya Tuhan bukan penentu nasib dari kehidupan seseorang. Kita dan kalianlah penentu nasib sendiri. Sukses juga ujian hidup, jatuh pun juga cobaan hidup. Sadar lah kawan..!!!
0 komentar:
Posting Komentar